untung99.art: Viral Suara Dentuman Sinar dan Sinyal Misterius 20 Detik Ini Kata Lapan BMKG dan BPBD
Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.
Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian untung99.art dengan judul untung99.art: Viral Suara Dentuman Sinar dan Sinyal Misterius 20 Detik Ini Kata Lapan BMKG dan BPBD yang telah tayang di untung99.art terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di koresponden@untung99.art, Terimakasih.
KOMPAS.com – Warga Buleleng, Bali, dihebohkan dengan suara dentuman misterius pada Minggu (24/1/2021) sekitar pukul 10.00 Wita.
Suara dentuman terdengar sangat jelas hingga menjadi perbincangan di media sosial dan grup WhatsApp.
Ada warga yang mendengar dentuman saat berada di tengah laut.
“Saat itu saya lagi nyari ikan di tengah laut, jaraknya sekitar 10 kilometer dari bibir pantai. Suaranya terdengar jelas, saya kira ada gardu yang meledak,” ungkap Komang Wagiastra (53), nelayan asal Banjar Dinas Segara, Desa Kubutambahan, dikutip dari Tribun Bali.
Baca juga: Heboh Dentuman Misterius di Bali, Kesaksian Nelayan, Sinyal 20 Detik hingga Benda Bersinar di Langit
Warga lainnya juga mengaku melihat benda bersinar di langit sebelum terdengar dentuman.
“Hasil penyelidikan dan informasi yang diperoleh dari beberapa tempat di Buleleng seperti Pengastulan dan Dencarik bahwa suara ledakan tersebut terdengar setelah adanya semacam benda yang bersinar dari langit di arah barat laut Buleleng yang jatuh,” ungkap Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya.
Baca juga: Dentuman Misterius di Bali, BMKG Catat Anomali Sinyal Berdurasi 20 Detik
Pusat Gempa Regional (PGR) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar menemukan anomali sinyal di wilayah Buleleng pada waktu dentuman terjadi.
Sinyal itu berdurasi 20 detik dengan besaran setara dengan magnitudo 1,1.
“Durasinya 20 detik, kalau besarannya kami cek kira-kira skala 1,1 magnitudo,” ujar Observer PGR BMKG Wilayah III Denpasar Indira di Kantor BMKG Wilayah III Denpasar, Minggu (24/1/2021).
Meski memiliki kekuatan magnitudo, sinyal tersebut dipastikan bukan sinyal seismik gempa bumi.
“Memang ada anomali sinyal. Namun, sinyal ini bukan seismik gempa bumi karena tak tercatat oleh beberapa sensor di sekitarnya, hanya sensor Singaraja saja,” urai Indira.
Kata Lapan, BMKG, BPBD
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan, pihaknya juga masih belum mengetahui penyebab dentuman apakah berasal dari benda langit yang jatuh.
Sebab, Lapan tidak memiliki alat pendeteksi meteor di dekat Bali.
“Kalau benar ada saksi yang melihat bola api yang meluncur disertai ledakan, mungkin itu meteor besar atau asteroid yang memasuki atmosfer yang menyebabkan ledakan akibat gelombang kejut asteroid,” kata Thomas.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, BMKG belum dapat mengonfirmasi penyebab dentuman yang terdengar di wilayah Buleleng.
“Jika laporan warga itu benar melihat meteor yang melintas di atas Bali, maka fenomena shockwave yang terjadi telah berubah menjadi gelombang seismik yang akhirnya dapat direkam oleh sensor gempa BMKG,” kata Daryono.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Made Rentin mengatakan, dari penelusuran di seluruh wilayah tidak ada ledakan di daratan.
“Masih ditelusuri kemungkinan di laut,” terangnya kepada Kompas.com.
(Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor: Khairina, Robertus Belarminus, Pythag Kurniati) Tribun Bali, Antara
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.