untung99.art

untung99.art: Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian untung99.art dengan judul untung99.art: Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang telah tayang di untung99.art terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di koresponden@untung99.art, Terimakasih.

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

KOMPAS.com – Akibat Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh Amerika serikat pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada sekutu. Berita kekalahan Jepang ternyata didengar oleh para pemuda Indonesia dari siaran radio luar negeri.

Oleh karena itu pemuda Indonesia segera bertindak, mendorong para pemimpin bangsa untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Sehingga muncul beberapa peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia seperti: 

Baca juga: Mengenal B.M. Diah, Sosok Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

Berikut penjelasannya: 

Peristiwa Rengasdengklok

Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang memutuskan untuk menyerah kepada sekutu. Hal ini dimanfaatkan oleh pemuda untuk mendorong Soekarno dan Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. 

Sutan Syahrir sebagai jurj bicara para pemuda, pada 15 Agustus 1945 datang menemui Soekarno dan Hatta agar bersedia memproklamasikan kemerdekaan, namun Soekarno dan Hatta belum bisa memenuhi permintaan para pemuda. 

Karena sudah tidak sabar dengan sikap Soekarno dan Hatta, para pemuda sepakat untuk mengamankan Soekarno dan Hatta ke luar kota. Pada tanggal 16 Agustus 1945 dini hari, Soekarni beserta Fatmawati dan anaknya, Guntur, serta Hatta diamankan ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat. 

Tujuan penculikan ini untuk menjauhkan Soekarno dan Hatta dari pengaruh politik pemerintah pendukung Jepang. Di Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta dijaga oleh Komandan Kompi PETA Rengasdengklok, Cudanco Subeno.

Di Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta diharapkan bersedia memenuhi tuntutan para pemuda Indonesia untuk menyatakan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi Sokarni dan Hatta tetap belum bersedia memenuhi tuntutan para pemuda itu.

Baca juga: Tokoh-tokoh yang Berjasa dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Karena suasana yang tidak menentu, Achmad Soebardjo dari golongan tua datang ke Rengasdengklok untuk membicarakan mengenai pelaksanan proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 

Achmad Soebardjo memberi jaminan kepada para pemuda bahwa besok pagi selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB, Soekarno dan Hatta sudah memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.

Melihat kesungguhan dan jaminan dari Achmad Soebardjo, Cudanco Subeno segera mempersilakan Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pada malam hari tanggal 16 Agustus 1945, rombongan yang membawa Soekarno dan Hatta dari Rengasdengklok sampai di Jakarta. Pada malam itu juga para anggota PPKI dan wakil para pemuda berkumpul membicarakan pelaksanaan proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Agar lebih aman, mereka berkumpul di rumah Laksamana Muda Maeda (kepala perwakilan angkatan laut Jepang di Jakarta) di Jalan Imam Bonjol No.1 Jakarta. Kesediaan Laksamana Muda Maeda itu berdasarkan permintaan Achmad Subardjo yang bekerja sebagai stafnya.

Rapat perumusan teks Proklamasi berlangsung tanggal 16 Agustus 1945 malam sampai dini hari.

Pertemuan di kediaman Laksamana Muda Maeda itu dihadiri oleh Soekarno, Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo, Mbah Soediro, beberapa anggota PPPKI dan para tokoh pemuda, seperti Sukarni, Sayuti Melik, dan B.M. Diah. Pertemuan tersebut berhasil merumuskan konsep teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Peristiwa Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Di ruang makan, Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo mulai merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan. Soekarno menuliskan konsep proklamasi pada secarik kertas.

Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikirannya secara lisan. Kalimat pertama Proklamasi merupakan saran dari Achmad Soebardjo. Sedangkan kalimat terakhir disempurnakan oleh Mohammad Hatta.

Bagi Hatta, kalimat pertama merupakan penyataan dari kemauan bangsa Indonesia dalam menentukan nasibnya. Harus ditambahkan pernyataan mengenai pengalihan kekuasaan (transfer of sovereignity).

Pukul 04.00 WIB tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno membuka pertemuan dini hari dan naskah Proklamasi kemudian diketik oleh Sajuti Melik. Setelah jadi, Soekarno dan Hatta langsung menandatangani teks tersebut.

Pada saat itu juga diputuskan bahwa teks Proklamasi akan dibacakan di kediaman bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta pada pukul 10. 00 WIB.

Baca juga: Tokoh Perumusan Teks Proklamasi

Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pada pukul 05.00 WIB para pemimpin bangsa dan tokoh pemuda keluar dari rumah Laksamana Maeda. 

Sesuai kesepakatan para pemimpin Indonesia di kediaman Laksamana Muda Maeda, pembacaan teks Proklamasi dilaksanakan pada jam 10.00 WIB, tanggal 17 Agustus 1945, dikediaman Soekarno, yaitu Jalan Pegangsaan Timur No.56, Jakarta. 

Mohammad Hatta berpesan kepada para pemuda yang bekerja sebagai pers dan di kantor berita untuk memperbanyak naskah proklamasi dan menyebarkannya ke seluruh dunia. Bendera yang dijahit dengan tangan Fatmawati Soekarno sudah disiapkan.

Bentuk dan ukuran bendera itu tidak standar, karena kainnya berukuran tidak sempurna. Sementara itu, rakyat yang telah mengetahui akan dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan telah berkumpul.

Tepat pukul 10.00 WIB Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia membacakan Proklamasi.

Baca juga: Makna Proklamasi bagi Kehidupan Bangsa Indonesia Saat Ini

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia yang sudah berlangsung berabad-abad lamanya. Keberhasilan perjuangan itu akan ditandai dengan adanya Proklamasi Kemerdekaan.

Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau peristiwa itu dihadiri banyak orang. Ribuan orang hadir di Jalan Pegangsaan Timur No.56, Jakarta untuk menyaksikan hari yang sangat bersejarah itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.