untung99.art: Makan Daging Merah Berlebihan Bisa Memicu Penyakit Ginjal Stadium Akhir
Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.
Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian untung99.art dengan judul untung99.art: Makan Daging Merah Berlebihan Bisa Memicu Penyakit Ginjal Stadium Akhir yang telah tayang di untung99.art terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di koresponden@untung99.art, Terimakasih.
PENYAKIT GINJAL – Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah berlebihan secara rutin bisa memicu penyakit ginjal stadium akhir.
Daging merah seperti daging sapi, dan domba bisa dimasukkan dalam menu diet sehat. Namun, Anda harus tetap membatasi jumlah konsumsinya.
Baca Juga: Selain Terong Ungu, Terong Ini Bisa Menurunkan Gula Darah pada Penderita Diabetes
Mengutip dari Medical News Today, American Institute for Cancer Research merekomendasikan makan daging merah tidak lebih dari 18 ons per minggu.
Daging merah yang dikonsumsi lebih dari jumlah tersebut dihubungkan dengan kanker tertentu, salah satunya kanker perut.
Penelitian lain yang diterbitkan di JAMA pada tahun 2012, mendokumentasikan 23.926 kematian dan menyimpulkan bahwa konsumsi daging merah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian akibat kanker.
Daging merah meningkatkan risiko penyakit ginjal
Selain memicu penyakit kardiovaskular dan kanker, konsumsi daging merah juga disebut-sebut bisa menyebabkan penyakit ginjal.
Peneliti Woon-Puay Koh dan timnya menggali data dari Singapore Chinese Health Study yang mencakup lebih dari 63.000 orang dewasa berusia 45-74 tahun.
Mereka menghubungkan data tersebut dengan Singapore Renal Registry yang menyimpan catatan semua pasien penyakit ginjal stadium akhir (ESRD). Tujuannya adalah untuk mengungkapkan peran sumber protein yang berbeda pada hasil kesehatan ginjal.
“Kami memulai penelitian ini untuk memberikan sarah yang tepat pada pasien penyakit ginjal kronis atau masyarakat umum yang khawatir dengan kesehatan ginjal mengenai jenis atau sumber asupan protein,” kata Koh.
Sekedar info, di Cina, daging merah utama adalah daging babi, terhitung 97% asupan daging merah. Sumber protein populer lainnya adalah telur, susu, kerang, ikan, kedelai, kacang-kacangan, dan unggas.
Para peserta ditindaklanjuti selama rata-rata 15,5 tahun. Selama itu, 951 kasus penyakit ginjal stadium akhir terjadi, data yang dihasilkan menunjukkan kecenderungan yang jelas.
Asupan daging merah dihubungkan dengan peningkatan risiko penyakit ginjal stadium akhir byang bergantung pada dosis.
Orang yang mengonsumsi daging merah dalam jumlah tertinggi di atas 25% menunjukkan risiko 40% lebih tinggi terkena penyakit ginjal stadium akhir daripada mereka yang mengonsumsi daging merah kurang dari 25%.
Konsumsi sumber protein lain seperti ikan, telurm susu, dan unggas tidak menunjukkan hubungan dengan perkembangan penyakit tersebut.
Selain itu, kedelai dan kacang-kacangan tampaknya memainkan peran yang sedikit protektif.
Kabar baiknya, mengganti satu porsi daging merah per minggu dengan sumber protein yang berbeda bisa mengurangi risiko pengembangan penyakit ginjal kronis sampai 62%.
Kabar baik tersebut didukung oleh sebuah penelitian. Salah satunya, sebuah penelitian di Jepang menemukan bahwa wilayah geografis di mana lebih banyak protein hewani dikonsumsi memiliki tingkat risiko penyakit ginjal kronis yang lebih tinggi.
Baca Juga: Segudang Manfaat Air Tebu yang Kaya Antioksidan, Bisa Meredakan Radang Tenggorokan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News