untung99.art

untung99.art: Khofifah Dukung KH Abdul Chalim Leuwimunding Jadi Pahlawan Nasional


Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian untung99.art dengan judul untung99.art: Khofifah Dukung KH Abdul Chalim Leuwimunding Jadi Pahlawan Nasional yang telah tayang di untung99.art terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di koresponden@untung99.art, Terimakasih.

Surabaya

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukung pengusulan nama KH Abdul Chalim Leuwimunding sebagai pahlawan nasional. Hal ini didasarkan aksi nyata yang dilakukan KH Abdul Chalim Leuwimunding-Majalengka Jawa Barat untuk Indonesia.

Khofifah mengungkapkan hal ini saat menghadiri dan membuka seminar nasional pengusulan gelar pahlawan nasional KH Abdul Chalim Leuwimunding di Islamic Center, Surabaya.

Menurut Khofifah, KH Abdul Chalim Leuwimunding merupakan salah seorang pendiri Nahdatul Ulama (NU), asal Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Beliau memiliki jasa besar saat menanamkan cinta tanah air dan mendidik pemuda untuk memiliki jiwa patriotisme melalui pendidikan formal Taswirul Afkar dan Nahdlatul Wathan di Surabaya,” kata Khofifah dalam keterangannya, Minggu (30/4/2023).

“Jasanya sangat besar baik saat revolusi, merebut kemerdekaan, awal kemerdekaan maupun saat mengisi kemerdekaan Republik Indonesia (RI) lewat pemikiran, pergerakan, perjuangan keagamaan, kebangsaan, pendidikan, sosial, politik dan ekonomi saat itu,” jelasnya.

KH Abdul Chalim Leuwimunding, lanjut Khofifah, semasa hidupnya konsisten mendedikasikan dirinya untuk membangun pendidikan bangsa. Salah satunya melalui gerakan lembaga pendidikan sosial dan politik bernama Taswirul Afkar (kebangkitan pemikiran).

Selain itu, KH Abdul Chalim Leuwimunding juga menggagas Nahdlatul Wathan (kebangkitan bangsa) yang menjadi cikal bakal tonggak sejarah patriotisme cinta tanah air khususnya bagi anak muda.

“Hari ini kita menggelar seminar pengusulan calon pahlawan nasional bagi KH Abdul Chalim Leuwimunding. Kegiatan ini sebagai bagian dari syarat pengusulan gelar pahlawan nasional,” katanya.

Lebih lanjut, Khofifah membeberkan siapa saja yang akan mengusulkan warga negara untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional hanya diberikan kepada mereka yang sudah wafat. Sebab, salah satu syarat untuk menjadi keputusan dewan gelar adalah di dalam masa hidupnya penuh dengan perjuangan dedikasi kepada bangsa dan negara tanpa cacat.

“Karena tanpa cacat hanya bisa diketahui kalau sudah wafat tapi kalau kita ingin menjaga kesalihan tidak berarti bahwa karena kita berharap jadi pahlawan, maka dijaga terus, tidak demikian, tapi karena memang kita ingin semuanya menjadi penghuni surganya Allah,” jelasnya.

Menurutnya, KH Abdul Chalim Leuwimunding layak dicalonkan sebagai pahlawan nasional karena gerakan pemikirannya tidak hanya di bidang agama, melainkan juga dari sisi pendidikan sosial, ekonomi, dan politik.

Semua itu dilakukan untuk menanamkan jiwa patriotisme cinta tanah air melalui lembaga pendidikan bernama taswirul afkar atau kebangkitan pemikiran.

“Beliau melihat bahwa akar anak muda harus terbangun nasionalismenya. Pikiran ini digagas oleh Kyai Wahab Hasbullah tapi implementasinya adalah KH Abdul Chalim,” beber Khofifah.

“Setelah ditanam ide itu seorang KH Abdul Chalim berpikir bahwa cinta tanah air juga sebagian dari iman. Itu bisa diketahui dari syair syair yang dibuat dalam bahasa Arab di awal tahun 1900 an,” lanjutnya.

Tidak hanya itu, Khofifah mengatakan, KH Abdul Chalim Leuwimunding juga turut berperan bagi bangsa Indonesia dengan mengimplementasikan lembaga pendidikan bernama Nahdatul Wathan atau kebangkitan bangsa.

Meskipun, populernya lembaga tersebut di Nusa Tenggara Barat (NTB), namun sebenarnya pelembagaan itu sudah ada di Kota Surabaya. Maka ini lah urgensinya kenapa ada seminar di Surabaya sementara pengusulannya oleh Pemkab Majalengka, Jawa Barat.

Nandur bagaimana cinta tanah air dan yang dibangun adalah cinta tanah air khususnya bagi anak-anak muda dan itu sudah ada di Surabaya sejak awal 1900-an,” tuturnya.

Oleh karena itu, Khofifah menegaskan, seminar ini, selain diselenggarakan di Majalengka dan Jakarta, juga harus dilakukan di Surabaya. Supaya jejak seorang KH Abdul Chalim Leuwimunding semakin kuat dan layak untuk dicalonkan sebagai pahlawan nasional.

“Jadi nanti timnya agak komprehensif untuk menelusuri jejak-jejak perjuangan dan bangunan cinta tanah air yang ditanamkan oleh seorang Kyai Abdul Chalim Leuwimunding,” tegasnya.

Berita selengkapnya di halaman selanjutnya!