untung99.art: Hujan Disebut Paling Efektif Bilas Polusi Udara Jakarta
Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.
Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian untung99.art dengan judul untung99.art: Hujan Disebut Paling Efektif Bilas Polusi Udara Jakarta yang telah tayang di untung99.art terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di koresponden@untung99.art, Terimakasih.
Jakarta –
Polusi udara hingga saat ini masih menjadi persoalan di Jakarta. Salah satu cara yang paling efektif menghilangkan polusi udara adalah turunnya hujan.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan banyak faktor membuat kualitas udara DKI Jakarta buruk. 40 persen di antaranya berasal dari polusi kendaraan.
“Ya berbagai faktor, berbagai faktor. Antara lain kalau dihitung itu sekitar 40 persen dari kendaraan,” kata Heru Budi Hartono di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Heru, persentase tersebut tidak hanya dihitung dari banyaknya kendaraan milik warga Jakarta, ini dihitung dari kendaraan yang masuk ke Jakarta dan yang ada di Jakarta.
“Kendaraan itu yang masuk ke Jakarta dan yang ada di Jakarta. Pulang pergi itu. Terus kendaraan yang melintas dari Jawa masuk ke Jakarta ke Sumatera, kira-kira itu,” ungkapnya.
Sementara itu, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK Sigit Reliantoro mengatakan pencemaran udara Jakarta meningkat sejak Juni karena dipengaruhi angin dari wilayah timur. Dia mengatakan sektor transportasi menyumbang emisi terbesar, yakni 44 persen.
“Jadi kalau dari segi bahan bakar yang digunakan di DKI Jakarta itu bahan bakar itu adalah sumber emisi, itu adalah dari batu bara 0,42%, dari minyak itu 49%, dan dari gas itu 51%. Kalau dilihat dari sektor-sektornya maka transportasi itu 44%, industri 31% industri energi, manufaktur 10%, perumahan 14% dan komersial 1%. Ini lebih didetailkan lagi oleh kajian tersebut bahwa kalau SO2 (sulfur) memang berasal dari PLTU, manufacturing. Jadi manufacturing, pembangkit tenaga listrik dari industri manufacturing 61,96%. Kalau yang lainnya NoX, Co PM 10, PM 2,5, black carbon, kemudian organic carbon itu sebagian besar disebabkan oleh kendaraan bermotor,” jelas Sigit.
Hujan Efektif Bilas Polusi Udara
Terkait masalah polusi udara, Sigit mengatakan hujan paling berpengaruh untuk menurunkan polusi udara di Jakarta. Sebab, hujan mampu membilas udara yang ada.
“Boleh nggak kita berdoa bersama hujan turun? Kalau angin nggak terlalu berpengaruh. Tapi kalau yang paling berpengaruh adalah hujan karena dia akan membilas udara yang ada di Jakarta. Nah yang paling efektif adalah hujan itu,” kata Sigit saat media briefing di Kementerian LHK, Jakarta Pusat, Minggu (13/8).
Sigit mengatakan tak ada solusi instan untuk mengatasi polusi udara yang terjadi. Menurut Sigit, pencemaran udara ini sudah terakumulasi sejak lama.
“Jadi sebetulnya karena ini sudah terakumulasi lama juga maka effortnya tidak ada yang instan,” tuturnya.
Sigit pun mencontohkan fenomena pohon-pohon yang ada di Surabaya yang terbukti menurunkan suhu udara. Menurut Sigit, jika suhu udara dapat dikurangi maka reaksi kimia dapat diperlambat.
“Memang (ruang terbuka hijau) ada pengaruhnya. Tapi seberapa besar saya perlu cari lagi. Tapi kami di KLHK sudah menerbitkan panduan pohon-pohon yang bisa menyerap parameter-parameter pencemar, misalnya ada tanaman apa yang bisa menyerap AO2 segini,” kata Sigit.
“Di Surabaya itu ada fenomena terbalik, ada pohon-pohon yang bisa menurunkan relatif satu derajat atau berapa gitu. Artinya kalau cahaya matahari, kemudian suhu, bisa dikurangi, maka reaksi kimianya pun bisa diperlambat, kemudian pohon-pohon menahan debu, dan juga bahan-bahan pencemar ada penelitian yang bisa membuktikan itu,” sambungnya.
Simak Video ‘Sederet Rekomendasi KLHK Kurangi Polusi di Jakarta’:
[Gambas:Video 20detik]
(zap/dek)