untung99.art: HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BATUN KABUPATEN OGA
Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.
Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian untung99.art dengan judul untung99.art: HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BATUN KABUPATEN OGA yang telah tayang di untung99.art terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di koresponden@untung99.art, Terimakasih.
AGUSTIN, DEVANNY and Ardillah, Yustini
(2020)
HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BATUN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR.
Undergraduate thesis, Sriwijaya University.
Abstract
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menempati posisi pertama dalam 10 kelompok penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun Kabupaten Ogan Komering Ilir. Insidensi ISPA di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun pada tahun 2016 sebesar 29,6% per 1.000 balita menjadi 47,8% per 1000 balita pada tahun 2018. Kondisi lingkungan fisik rumah merupakan faktor risiko terjadinya ISPA. Lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menjadi lingkungan yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri penyebab ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kondisi lingkungan fisik rumah terhadap kejadian ISPA pada balita. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional, sampel diambil menggunakan teknik Cluster Sampling dan untuk menentukan jumlah unit sampel pada setiap cluster menggunakan Proportional. Jumlah sampel sebanyak 106 balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun Kabupaten Ogan Komering Ilir. Analisis data dilakukan secara bertahap yakni analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat jenis regresi logistik ganda model prediksi. Hasil menujukkan bahwa terdapat hubungan antara pemberian ASI Eksklusif (p-value 0,001), kepadatan hunian rumah (p-value 0,000), luas ventilasi (p-value 0,000), kelembaban (p-value 0,001), intensitas pencahayaan alami (p-value 0,000), suhu ruangan (p-value 0,000), jenis lantai (p-value 0,000), jenis dinding (p-value 0,000) dan keberadaan plafon (p value 0,000) dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun Kabupaten Ogan Komering Ilir. Tidak terdapat hubungan antara usia balita (p-value 0,132) dan jenis kelamin (p-value 0,834) dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dapat disimpulkan dari hasil analisis multivariat bahwa variabel kepadatan hunian rumah merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun dengan PR = 5,721 artinya balita yang tinggal di rumah dengan kepadatan hunian rumah yang tidak memenuhi syarat berisiko memiliki peluang 5,721 kali lebih tinggi untuk menderita ISPA dibandingkan dengan balita yang tinggal di rumah dengan kepadatan hunian rumah yang memenuhi syarat setelah dikontrol oleh variabel luas ventilasi dan suhu ruangan. Peneliti menyarankan agar masyarakat menerapkan PHBS, membersihkan rumah dan mempunyai kebiasaan membuka jendela setiap hari.
Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menempati posisi pertama dalam 10 kelompok penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun Kabupaten Ogan Komering Ilir. Insidensi ISPA di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun pada tahun 2016 sebesar 29,6% per 1.000 balita menjadi 47,8% per 1000 balita pada tahun 2018. Kondisi lingkungan fisik rumah merupakan faktor risiko terjadinya ISPA. Lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menjadi lingkungan yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri penyebab ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kondisi lingkungan fisik rumah terhadap kejadian ISPA pada balita. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional, sampel diambil menggunakan teknik Cluster Sampling dan untuk menentukan jumlah unit sampel pada setiap cluster menggunakan Proportional. Jumlah sampel sebanyak 106 balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun Kabupaten Ogan Komering Ilir. Analisis data dilakukan secara bertahap yakni analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat jenis regresi logistik ganda model prediksi. Hasil menujukkan bahwa terdapat hubungan antara pemberian ASI Eksklusif (p-value 0,001), kepadatan hunian rumah (p-value 0,000), luas ventilasi (p-value 0,000), kelembaban (p-value 0,001), intensitas pencahayaan alami (p-value 0,000), suhu ruangan (p-value 0,000), jenis lantai (p-value 0,000), jenis dinding (p-value 0,000) dan keberadaan plafon (p value 0,000) dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun Kabupaten Ogan Komering Ilir. Tidak terdapat hubungan antara usia balita (p-value 0,132) dan jenis kelamin (p-value 0,834) dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dapat disimpulkan dari hasil analisis multivariat bahwa variabel kepadatan hunian rumah merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun dengan PR = 5,721 artinya balita yang tinggal di rumah dengan kepadatan hunian rumah yang tidak memenuhi syarat berisiko memiliki peluang 5,721 kali lebih tinggi untuk menderita ISPA dibandingkan dengan balita yang tinggal di rumah dengan kepadatan hunian rumah yang memenuhi syarat setelah dikontrol oleh variabel luas ventilasi dan suhu ruangan. Peneliti menyarankan agar masyarakat menerapkan PHBS, membersihkan rumah dan mempunyai kebiasaan membuka jendela setiap hari.
Actions (login required)
![]() |
View Item |