untung99.art

untung99.art: 10 Film Bertema Pahlawan Nasional Perjuangan Kemerdekaan Cocok Ditonton Menjelang 17 Agustus


Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian untung99.art dengan judul untung99.art: 10 Film Bertema Pahlawan Nasional Perjuangan Kemerdekaan Cocok Ditonton Menjelang 17 Agustus yang telah tayang di untung99.art terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di koresponden@untung99.art, Terimakasih.

Kurang dari satu minggu, Indonesia akan memperingati hari jadinya yang ke-78 tahun. Bangsa Indonesia memasuki usia hampir delapan dekade sejak meraih kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Perayaan Hari Kemerdekaan pun selalu disambut riuh oleh seluruh lapisan masyarakat. 

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk merayakan Hari Kemerdekaan sekaligus mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan dari penjajah, salah satunya dengan menonton film. Selain menambah pengetahuan akan sejarah bangsa, menonton film juga bisa menjadi momen untuk menguatkan rasa cinta Tanah Air dan semangat nasionalisme kepada Ibu Pertiwi.

Berikut adalah 10 film bertema pahlawan nasional dan perjuangan kemerdekaan yang wajib kalian tonton untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia.

1. Tjoet Nja’ Dhien (1988)

Film ini menceritakan tentang perjuangan gigih seorang wanita asal Aceh bernama Cut Nyak Dien dan teman-teman seperjuangannya melawan tentara Kerajaan Belanda yang menduduki Aceh di kala masa penjajahan. Perang antara rakyat Aceh dan tentara Kerajaan Belanda ini menjadi yang terpanjang dalam sejarah kolonial Hindia Belanda.

Film ini tidak hanya menceritakan dilema-dilema yang dialami Cut Nyak Dien sebagai seorang pemimpin, tetapi juga yang dialami oleh pihak tentara Kerajaan Belanda kala itu. Di sisi lain, ditampilkan pula kisah Cut Nyak Dien yang terlalu bersikeras pada pendiriannya untuk berperang. Dia akhirnya dikhianati oleh salah satu orang kepercayaan dan teman setianya, Pang Laot.

Film Merah Putih yang dirilis pada 2009 ini merupakan salah satu bagian dari Trilogi Merdeka. Disutradarai oleh Yadi Sugandi, Merah Putih adalah film trilogi bertema perjuangan kemerdekaan yang pertama di Indonesia. Film ini bercerita tentang sekelompok anak muda yang berasal dari suku dan kelas sosial yang berbeda. Mereka tergabung dalam pasukan tentara perjuangan melawan Belanda pada 1947.

Soegija adalah film drama epik sejarah yang mengambil cerita dari catatan harian tokoh Pahlawan Nasional Mgr. Soegijapranata, dengan latar belakang Perang Kemerdekaan Indonesia dan pendirian Republik Indonesia Serikat (RIS) pada periode 1940 -1949. 

Film garapan sutradara kondang Garin Nugroho itu menampilkan peran uskup Soegija dalam meringankan beban penderitaan rakyat di tengah kekacauan perang. Dia mencoba berperan di semua tingkat, baik politik lokal, nasional dan internasional. Atas peran sertanya, Presiden Soekarno memberikan penghargaan dengan gelar Pahlawan Nasional.

Film garapan sutradara Hanung Bramantyo ini menceritakan perjalanan hidup Soekarno sebagai sang proklamator bangsa. Film Soekarno menampilkan Ario Bayu sebagai sosok Bung Karno, beradu peran dengan Lukman Sardi, Maudy Koesnaedi, hingga Sujiwo Tejo. Lantaran sarat nilai perjuangan, film dengan durasi 137 menit ini berhasil menyabet gelar Film Terpuji dari Festival Film Bandung (FFB) ke-27 pada 2014.

5. Jenderal Soedirman (2015)

Film berdurasi dua jam ini  menceritakan tentang perjuangan Jenderal Soedirman pada masa kolonial Belanda di Indonesia. Ceritanya berfokus pada perjuangan Sang Jenderal yang mengalami sakit keras ketika melakukan perjalanan ke Selatan untuk misi gerilya selama tujuh bulan.

Akan tetapi, misi gerilya tersebut berhasil membuat pasukan Belanda kewalahan karena kehabisan logistik dan akhirnya menandatangani perjanjian Roem-Royen. Dari sinilah Belanda mengakui kedaulatan bangsa Indonesia.